assalamualaikum
walau exam final hari khamis ni, saya cuba mencuri masa utk post satu entry..
rasa nak share dengan kawan2 kisah seorang shuhada' --saidina hamzah
saya jadi terdetik untuk berkongsi kisah ni setelah mendengar lagu hamzah asadullah dendangan inteam...rasa sayu hati ni bila bayangkan keadaan sayyidusy shuhada' ni di medan jihad dalam menegakkan Islam
artikel hanya copy-paste dari blog orang lain, tpi harap manfaatkan perkongsian ini
Pada tahun tiga hijriah, tepatnya di pertengahan bulan syawal, berkecamuklah perang Uhud, antara kaum muslim yang dipimpin oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam dengan kaum kuffar Mekkah. Dalam peperangan menegakkan kalimatulhaq ini, banyak dari kalangan shahabat Nabi Shalallahu alaihi wa salam yang mendapatkan anugerah Syahaadah.
Menurut perhitungan ulama sirah, Ibnu Ishaq rahimahullah, tercatat 65 shahabat Rasulullah yang menemui syahid.
Peperangan ini disulut oleh kaum musyrikin Mekkah yang ingin menuntaskan dendam kekalahan mereka atas kaum muslimin di perang Badr yang terjadi pada tahun sebelumnya. Adapun pada perang Uhud ini Allah Ta'ala menakdirkan kekalahan bagi kaum muslimin, setelah sebelumnya kemenangan sudah di depan mata.
Hamzah bin Abdul Muthalib
Siapakah beliau ini?
Lengkapnya, ia bernama Hamzah Abu 'Amaarah bin 'abdul Muthalib bin Hasyim bin 'abdi Manaaf al Quraisy al Haasyimi, Ibunya bernama Halah binti Wuhaib bin abdu manaf bin Zuhrah. Beliau merupakan paman Nabi Shalallahu alaihi wa salam, sekaligus saudara sepersusuan, serta kerabat dekatnya dari jalur ibu. Dilahirkan dua tahun sebelum Nabi Shalallahu alaihi wa salam. Memeluk Islam pada tahun ke-delapan dari kenabian atau pada tahun ke-enam kenabian setelah nabi memasuki Darul Arqaam, berdasarkan riwayat lain.
Terkenal dengan sebutan Asadullah (singa Allah) dan Sayyidusy-Syuhadaa' (penghulu para syuhada').
Di perang badar beliau berhasil menghempaskan beberapa tokoh musyrikin. Seperti Syaibah bin Rabi'ah, Thu'aimah bin Adi dan 'Utbah bin Rabi'ah. Begitu pula pada perang Uhud. Beliau berhasil menewaskan 30 orang lebih.
Sebelum akhirnya gugur di tangan Wahsyi, budak milik Jubair bin Muth'im. Di dalam kitab shahihnya (Shahihul Bukhari (7/367-368), dengan ringkas), Imam bukhari menyebutkan kisah tentang kesyahidan Hamzah radhiallahu anhu secara rinci, sebagaimana yang diriwayatkan oleh sang pembunuhnya sendiri, yang akhirnya masuk Islam.
Wahsyi bertutur : Sesungguhnya Hamzah telah membunuh Thu'aimah bin 'adi bin al Khiyar (paman Jubair bin Muth'im) di perang Badr. Majikanku, Jubair bin Muth'im, menawariku :"Jika engkau sanggup membunuh Hamzah, maka engkau merdeka". Wahsyi melanjutkan kisahnya : Tatkala orang-orang bergerak pada tahun 'Inin (peristiwa perang Uhud, penamaan 'Inin didasarkan pada sebuah bukit di samping gunung Uhud yang dibatasi dengan sebuah lembah), aku pergi bersama mereka untuk berperang. Ketika mereka telah berbaris rapi, siap memulai peperangan majulah Siba' (dari barisan kaum musyrikin, pent), seraya sesumbar menyerukan tantangan,"Adakah yang ingin beradu tanding denganku?" Maka keluarlah Hamzah dan menyahut, "Wahai Siba', anak wanita pemotong kelentit! apakah engkau bersikeras menentang Allah dan RasulNya?". Dengan gesit Hamzah berhasil menghabisinya. (sementara) Aku bersembunyi mengintai Hamzah di balik batu besar. Begitu jangkauan mata tombakku berada pada posisi yang tepat, maka aku lemparkan ke arah perutnya bagian bawah hingga tembus melalui kedua pangkal pahanya. Itulah saat kematiannya.
(pasca keislamanku) Ketika Nabi Shalallahu alaihi wa salam telah wafat, dan kemudian muncul Musailamah al kadzzab, Wahsyi berkata :"aku akan pergi mencarinya, semoga aku bisa membunuhnya sebagai tebusanku atas Hamzah". Dan ia pun pergi ikut mencari musailamah bersama kaum muslimin lainnya. Tatkala menemukan Musailamah, maka aku lemparkan tombakku tepat mengenai dada Musailamah hingga tembus diantara dua pundaknya. Bersamaan dengan itu seorang Anshar ikut memukulkan pedangnya di kepala Musailamah".
(kembali ke kisah Hamzah di perang Uhud-pen) Ketika itu, jasad Hamzah radhiallahu anhu sudah dalam keadaan tercincang. Hindun binti 'Utbah telah membelah perutnya, lalu mengeluarkan hatinya dan mengunyahnya, dan memuntahkannya kembali.
Ibnu 'abdil Barr rahimahullah meriwayatkan, "Sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wa salam berdiri di hadapan Hamzah yagng telah syahid. Beliau Shalallahu alaihi wa salam menitikkan air mata. dan ketika melihatnya menjadi korban kebiadaban, beliau Shalallahu alaihi wa salam menarik napasnya. Tidak ada yang lebih menyakitkan hati beliau Shalallahu alaihi wa salam daripadanya. Lalu beliau Shalallahu alaihi wa salam melanjutkan ucapannya :
"semoga Allah merahmatimu, wahai paman. Padahal dulu engkau orang yang menyambung tali silaturahim dan banyak melakukan kebajikan". Hamzah radhiallahu anhu, sang singa Allah ini dikuburkan bersama 'Abdullah bin Jahsy, dalam satu liang lahat.
--semoga kisah ni mampu menyuntik semangat kita untuk terus berusaha meraih cinta Allah taala ( study pun blh dijadikan salah satu cara mendekatkan diri kepadanya dengan meniatkan kita belajar kerana Allah dan ingin menaikkan martabat umat Islam )---
ps : kalau yang suka stay up mlm2 tu, niatkan belajar sbg ibadah, qiamullail x smstinya bgn solat,tp bgn melakukan ibadah ... barulah belajar sambil kumpul pahala =)
robbuna yusahhil!!!!!
Hamzah Asadullah
Album : Allahu RabbiMunsyid : InTeam
http://liriknasyid.com/
Kesedihan para mukminin,
Masih terpancar di pedang musyirikin,
Sedang darah para syuhada',
Masih merah di lantai sirah.
Ketamakkan kepada harta,
Mungkin itu jadi puncanya,
Maka Allah menjadi murka,
Sehingga Nabi pun turut terluka,
Dalam ramai umat yang gugur,
Satu jasad tubuhnya hancur,
Kepiluan beratapan,
Menangisi satu kehilangan.
Dan setelah dikenal pasti,
Dia hamzah perisai nabi,
Biar nyawa dikorbankan,
(jiwa raga dikorbankan)
Agar Islam tetap terselamat.
Di sebalik ketewasanmu,
Ada syurga sedang menunggu,
Tiap perintah mengandung hikmah,
Keingkaran kan mengundang padah.
Lailahaillallah,
huwa saidina hamzah asadullah.
Dikaulah perisai Rasulullah,
Berjuang berkorban demi Allah.
Sudahkah puas hatimu Hendon,
Dapat melapah hati dan jantung,
Terbalaskah dendam kesumat,
Yang sekian lama telah tersemat.
Hamzah Asadullah - Inteam
1 comment:
bila nak balik kampung?? helmi
Post a Comment